Ketahui Semua Informasi Melalui Gunung Batur Review
Gunung Batur Review – Sama halnya dengan tempat wisata lain di Bali, gunung Batur tentunya juga memiliki ulasan atau review dari para pengunjungnya. Seperti yang kita ketahui tidaklah ada hal maupun tempat yang 100% sempurna. Begitu juga dengan gunung ini pastinya juga memiliki sisi positif dan negatifnya sendiri. Maka dari itu ulasan atau review tentang gunung Batur bisa kalian jadikan sebagai bahan pertimbangan sebelum memutuskan untuk berkunjung.
Didalam artikel ini kami akan menceritakan tentang beberapa review tentang gunung Batur. Tentunya kami tidak akan membahas yang bagusnya saja, namun berbagai sisi buruk mengenai gunung Batur juga akan kami ulas tuntas disini. Selain daripada itu, kami juga akan membahas tentang beberapa info terbaru mengenai gunung Batur maka simak terus penjelasan dibawah ini.
Fakta Singkat Tentang Gunung Batur
Untuk sekedar informasi, Gunung Batur adalah gunung yang terletak di desa Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Gunung ini memiliki ketinggian dipuncak utama yaitu 1717 dari permukaan laut. Untuk mendaki gunung yang terkenal sebagai salah satu spot terbagus untuk melihat matahari terbit ini memerlukan waktu sekitar 2 jam.
Ada 4 jalur pendakian yang tersebar di empat sisi kaki gunung Batur yang bisa kalian pilih. Jalur pendakian yang dimaksud adalah: Via Pura Pasar Agung, Via Toya Bungkah, Via Serongga dan Via Culali. Namun untuk beberapa alasan, disini kami selalu menyarankan kalian untuk memakai jalur pendakian via Toya Bungkah.
Baca juga: Jalur Pendakian Gunung Batur
Gunung Batur purba merupakan sebuah gunung api terbesar di pulau Bali dan memiliki ketinggian hingga 4.000meter dari permukaan laut. Letusan besar yang terjadi pada 30.000 tahun lalu menyisakan gunung Batur baru beserta gunung Abang dibagian timur sebagai kaldera tertingginya.
Ditengah-tengah gunung Batur dan gunung Abang terdapat kawah vulkanik besar yang tertutup oleh air. Kawah tersebut kini kita kenal sebagai danau Batur. Danau ini merupakan danau terbesar dan terindah di pulau Bali. Menurut para ahli danau ini juga yang menyuplai cadangan air keberbagai daerah di Bali seperti ke wilayah Gianyar dan KarangAsem.
Sejarah Letusan Gunung Batur
Sejak tahun 1804 hingga tahun 2021 sudah tercatat bahwa gunung ini sempat meletus sebanyak 26 kali. Letusan terdahsyat terjadi pada tahun 1926 yang pada saat itu meluluh-lantahkan desa Batur kuno yang berada tepat dibagian barat kaki gunung Batur. Letusan saat itu membuat para warga Batur kuno terpaksa mengungsi ke tempat tinggal yang baru. Dulu tempat ini disebut sebagai Karang Anyar dan kini lebih dikenal sebagai desa Batur. Desa Batur kemudian dibagi menjadi 3 wilayah administrasi yaitu: Desa Batur Utara, Desa Batur Tengah dan Desa Batur Selatan.
Selain 1926, letusan besar juga sempat terjadi pada tahun 1963 yang juga kembali menutup desa itu dengan lelehan lava panas. Sisa-sisa dari lahar panas itu bila kita lihat dari wilayah penelokan akan Nampak sebagai jajaran batu hitam yang begitu luas. Kemudian dicatat juga bahwa letusan terakhir terjadi pada tahun 2000. Letusan ditahun ini terjadi dalam satu minggu dan tidak menimbulkan efek yang parah serta tanpa mengeluarkan lahar panas. Letusan pada tahun 2000 sempat menutup aktifitas pendakian selama beberapa hari dan akhirnya gunung Batur kembali buka setelah beberapa bulan kemudian.
Beberapa Review Bagus Tentang Gunung Batur
Ulasan pertama di tulis oleh Chris Thomas pada November 2020.
“Didalam ulasannya menyatakan bahwa dia melihat matahari terbit yang begitu bagus dari puncak gunung Batur. Untuk mencapai puncak sebelum matahari muncul, mereka melakukan pendakian ditengah kegelapan malam. Selama perjalanan turun, dia juga sempat melihat beberapa titik dimana ada letupan kecil dari kawah gunung. Letupan-letupan yang mencirikan jika gunung Batur masih aktif hingga saat ini”.
Selanjutnya ulasan dari akun Rachiie pada bulan Agustus 2020.
“Menceritakan bahwa mereka mendaki gunung Batur saat natal. Menurut mereka perjalanan itu cukup melelahkan namun sangat berkesan. Mereka terjaga pada jam 2.00 pagi dan memulai naik sekitar jam 4 pagi. Mereka menyarankan untuk membawa senter (lebih bagus untuk membawa senter kepala). Seluruh perjalanan menghabiskan 2-3 jam. Sunrise begitu indah dan perjalanan turun juga tidak buruk. Disana juga ada beberapa orang yang menawarkan jasa naik atau turun dengan sepeda motor. Start point yang mereka gunakan adalah via Toya Bungkah”.
Hal-hal yang Kurang Bagus Mengenai Gunung Batur Review
Berikut ini adalah 2 contoh review yang kurang bagus mengenai gunung Batur:
Ulasan kurang Bagus yang pertama di tulis oleh Robi pada bulan September 2014.
”Pemandangan ok. Trekking menanjaknya hanya 1.5 jam dan tidak terlalu berat. Namun harga untuk pemandu terlalu mahal”.
Yang kedua di tulis oleh akun Vera N pada Juni 2015.
“1717 Mdpl terdengar mudah. Namun ini akan terasa susah buat yang belum terbiasa apalagi belum pernah mendaki sama sekali. Perlu fisik yang kuat untuk benar benar bisa mencapai puncak. Jalanan mendaki itu menanjak dan tanpa tangga. Persiapkan tongkat untuk bantuan berjalan. Sempet membayar Rp. 250.000 / orang ini yang membuat jadi gak worth it”.
Baiklah, mungkin hanya 4 contoh tentang gunung Batur review yang bisa kami sertakan dalam artikel ini. Untuk ulasan atau review yang lebih lengkap silahakan kunjungi TripAdvisor kami “Bagus Bali Sunrise Trekking” atau TripAdvisor “Gunung Batur”. Jika kalian memiliki beberapa pertanyaan seputar gunung Batur dan paket mendaki silahkan hubungi kami di WhatsApp: 082144554458. Terima Kasih